Sunday, August 30, 2009

Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga



Seorang kepala rumah tangga yang benar-benar mencintai dan menyayangi istri dan anak-anaknya mentadari bahwa cinta dan kasih sayang sejati terhadap mereka tidak hanya diwujudkan dengan mencukupi kebutuhan duniawi dan fasilitas hidup mereka. Akan tetapi yang lebih penting dari semua itu adalah pemenuhan kebutuhan rohani mereka terhadap pengajaran dan bimbingan agama yang bersumber dari petunjuk al-Qur’an dan as-Sunnah. Inilah bukti cinta dan kasih saying yang sebenarnya, karena diwujudkan dengan sesuatu yang bermanfaat dan kekal di dunia dan di akhirat nanti.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6)

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu ketika menfsirkan ayat di atas berkata: “(maknanya): Ajarkanlah kebaikan kepada dirimu dan keluargamu.”

Kemudian, hendaknya seorang kepala rumah tangga menyadari bahwa dengan melaksanakan perintah Allah ini, berarti dia telah mengusahakan kebaikan besar dalam rumah tangganya, yang dengan ini akan ada banyak masalah dalam keluarganya yang teratasi.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan (dosa)mu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kamu).” (QS. Asy-Syura: 30)

Inilah makna salah seorang Ulama Salaf yang mengatakan: “Sungguh ketika aku bemksiat kepada Allah, maka aku melihat pengruh buruk perbuatan maksiat tersebut pada tingkah laku istriku…”

Barangsiapa yamg mengharapkan cinta dan kasih sayangnya terhadap keluarganya kekal abadi di dunia sampai akhirat nanti, maka hendaknya ia melandsi cinta dan kasih sayangnya karena Allah semata, dengan cara saling menasihati dan tolong menolong dalam ketaatan kepada-Nya.

Lebih dari itu, dengan melaksanakan perintah Allah ini seorang hamba –dengan izin Allah- akan melihat pada diri istri dan anak-anaknya kebaikan yang akan menyejukkan pandangan matanya dan hatinya.
Oleh karena itulah Allah memuji hamba-hamba-Nya yang bertaqwa ketika mereka mengucapkan permohonan ini kepada-Nya, dalam firman-Nya:
“Dan (mereka adalah) orang-orang yang berdo’a: “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orng-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Furqan: 74)

Imam Hasan al-Basri rahimahullah ketika ditanya tentang makna ayat di atas, beliau berkata: “Allah akan memperlihatkan kepada hamba-Nya yang beriman ketaatan kepada Allah pada diri istri, saudara dan orang-orang yang dicintainya. Demi Allah., tidak ada sesuatu pun yang lebih menyejukkan pandangan mata seorang Muslim dari pada ketika dia melihat istri, anak, cucu, saudara dan orang-orang yang di cintainya taat kepada Allah Subhanhu wa Ta’ala.

Akhirnya kami menutup tulisan ini dengan berdo’a kepada Allah agar senantiasa melimpahlkan taufik-Nya kepada kita semua dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya pada diri kita sendiri maupun keluarga kita.

Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orng-orang yang bertaqwa. Amin...

Sumber: Dinukil dari Majalah As-Sunnah dengan sedikit meringkas

No comments: